"Love more and more, and don't think it will ever turn less" - Kim Taeyeon

Monday 30 April 2012

The Power of the Sun and Tiger

Jepang dan Korea Selatan tidak hanya dikenal dari penampilan fisik mereka yang bermata sipit dan berkulit kuning, namun juga dari ciri mereka yang pekerja keras, berkemauan tinggi, dan rendah hati. Julukan "Negeri Matahari" kepunyaan Jepang dan "Macan Asia" atau "Empat Naga Kecil Asia" untuk Korea Selatan tidak didapatkan dengan cuma-cuma. sebagai bagian dari benua Asia, kemampuan industri mereka telah mengangkat derajat mereka ke tingkat dunia.

Tetapi, yang tidak orang sadari adalah kemampuan musik mereka yang sedang berkembang. saya pun tidak banyak mendengarkan musik yang mereka produksi. perkenalan saya dengan musik kedua negara tersebut juga terjadi karena unsur ketidaksengajaan. fakta bahwa rata-rata anak Indonesia dahulu menonton kartun pada hari Minggu pagi mengembangkan ketertarikan saya pada musisi-musisi asal Jepang. Casiopea, Depapepe, dan L'Arc~en~Ciel adalah beberapa yang saya dengarkan. namun, musik yang selalu saya ingat adalah musik yang dapat mengembalikan memori saya sewaktu kecil.

4. Bonnie Pink


saya tumbuh bersama kartun-kartun Jepang yang tayang pada hari Minggu pagi di Televisi Nasional. Pokemon, Digimon, InuYasha, dan Bakusō Kyōdai Let's & Go!! adalah beberapa yang saya ingat. masing-masing juga mempunyai Soundtrack yang apik dan enak didengar. tetapi dari semua itu, soundtrack dari "Rurouni Kensin: Samurai X"-lah yang paling saya gemari.. salah satu lagu yang saya sukai dari Rurouni Kenshin adalah "It's Gonna Rain" yang dibawakan oleh Bonnie Pink. pembawaan lagu "It's Gonna Rain" yang santai membuat saya yang mendengarkannya juga menjadi santai. karakter suara dan musik Bonnie Pink yang lugu dan lucu menggambarkan sepenuhnya ciri wanita Jepang yang saya ketahui. yang patut diperhatikan dari lagu ini adalah Bass line yang dimainkan. seperti ciri musik Jepang kebanyakan, Bass ikut bernanyi.


"1/3 No Junjou Na Kanjou" juga merupakan soundtrack dari Rurouni Kenshin dan dibawakan oleh Siam Shade. dahulu lagu ini adalah lagu yang paling sering saya dengarkan, namun semakin ke sini frekuensinya semakin berkurang. mungkin karena ketertarikan saya pada J-Rock juga tidak begitu tinggi. tapi setiap saya mendengarkan lagu ini, saya selalu menunggu part solo gitar. mungkin solo gitar "1/3 No Junjou Na Kanjou" dan "Butterfly" dari Wada Kouji adalah solo gitar yang pertama kali saya dengar, namun saya tidak menyadarinya. plus, setiap lagu "1/3 No Junjou Na Kanjou" dimulai saya selalu membayangkan adegan pertarungan Kenshin versus Shishio. sepertinya part itu adalah part yang paling saya sukai dari Rurouni Kenshin.




2. Judy and Mary


Himura Kenshin bisa dibilang adalah tokoh kartun favorit saya sewaktu kecil. tentu bersamaan dengan banyak tokoh lainnya seperti Ash Ketchum (Pokemon), Asakura Yoh (Shaman King), Conan Edogawa (Detective Conan), dan Yamato Ishida (Digimon). tetapi sosok Himura Kenshin adalah sosok yang paling keren. kewibawaannya pun merupakan ciri khas dirinya. tapi begitu mendengarkan "Sobakasu" dari Judy and Mary, tiba-tiba saja terbayangkan sosok Kamiya Kaoru. seorang wanita yang tegar dan hebat. teman seperjuangan Himura Kenshin. riff gitar di sepanjang lagu begitu adiktif. sangat catchy dan kuat. pengiringannya dapat menonjolkan suara sang vokalis. lagu ini dapat mengembalikan memori saya pada saat saya mengagumi tokoh-tokoh kartun tersebut.




1. Do As Infinity


saya mempunyai ketertarikan lebih kepada duo male-female. sepertinya hal tersebut juga berpengaruh kepada duo Do As Infinity. urutan 2 sampai 4 memang diduduki soundtrack "Rurouni Kenshin: Samurai X", namun urutan pertama telah jatuh kepada "InuYasha". bukan karena saya menyukai kartunnya lebih dari Rurouni Kenshin, namun saya suka sekali kepada duo Jepang yang satu ini. mendengarkan "Fukai Mori" saja dapat membuat saya sedih, bahkan sampai ingin menangis rasanya. berlebihan. tapi memang begitu kenyataannya. rasa yang saya dapatkan dari mendengarkan "Fukai Mori" membuat saya ingin mengulang masa-masa kecil saya, meskipun saya tahu, arti yang disampaikan bukanlah tentang memori masa kecil. tetapi mengisahkan tentang hopelessness and despair. melihat Do As Infinity membawakan lagu Fukai Mori secara live sungguh mengharukan, Tomiko tidak dapat menahan kuasanya untuk menangis. sungguh lagu yang dapat membuat saya berpikir dua kali akan kisah kehidupan. InuYasha telah membawa saya kepada "Fukai Mori" dan tentu saja Do As Infinity yang membuat saya mencari-cari lagu lainnya seperti Shinjitsu No Uta dan Oasis. acungkan banyak jempol kepada duo yang satu ini! plus Tomiko Van, has such a killer look.....




--------------------------------------------------------

ketika saya membicarakan musik Jepang, saya juga tidak henti-hentinya membahas kartun apa yang pernah saya lihat pada waktu kecil. beda halnya jika saya membicarakan musik dari Korea Selatan. saya berani bertaruh, ketika saya mengangkat pembicaraan ini, akan ada banyak orang yang mulai tidak memperhatikan akan apa yang saya tulis. meremehkan kualitas musik asal Korea Selatan. saya juga berani bertaruh akan asal mula 'remeh' tersebut, bukan dari kualitas musik mereka, namun dari over-excited fans yang dinilai kurang normal. tetapi sejujurnya, kekuatan Korea Selatan tidak hanya berasal dari Boyband dan Girlband saja. banyak musisi-musisi lain yang patut mendapatkan jempol.

4. BoA


sejujurnya, pada awalnya saya mengira bahwa BoA merupakan musisi asal Jepang. fakta bahwa ia aktif di Jepang membuat saya berpikiran seperti itu. dan terlebih lagi ia juga mengisi soundtrack "InuYasha" berjudul "Every Heart". julukannya sebagai "Princess of K-Pop" patut didapatkannya. popularitas tidak hanya ia raih di Korea, namun juga Jepang, seluruh Asia, dan bahkan Amerika Utara. tarian dari BoA begitu kuat dan tegas. tetapi, saya kurang menyukai pembawaan musiknya yang banyak menggunakan autotune dan musik "komputer". tetapi itu hanya masalah selera saja. hal yang saya sukai dari BoA adalah, she's witty and innocent. tidak seperti banyak artis yang full of demand. keluguannya sungguh tidak terlihat pada lagu-lagu yang ia bawakan. tetapi tidak adil rasanya jika saya tidak membicarakan lagunya. satu-satunya lagu BoA yang dapat diterima telinga saya selain "Every Heart" adalah "Did Ya". the beat is so abnormal in a good way, for my ears.




3. IU


IU dalah salah satu musisi Korea Selatan yang saya kenal melalui serial TV, Running Man. kebetulan pada episode dimana IU muncul, ia menyanyikan lagu-lagunya. dari situ saja sudah terlihat bahwa IU adalah salah satu musisi yang berkualitas. nada-nada tinggi dicapainya dengan mudah. IU adalah aktris kelahiran tahun 1993, satu tahun lebih tua dari saya. tetapi pencapaiannya sungguh besar. musisi, pemain drama, bahkan ia menjadi ambassador Expo kota Yeosu 2012. lagunya "Good Day" saya acungi dua jempol. suara IU sungguh merdu. IU juga senang mengeluarkan cover-cover akustik dari musisi-musisi K-Pop lainnya. that's how I describe hotness, female singer-guitarist.



2. Sungha Jung


rasanya saya sudah terlalu sering membicarakan Sungha Jung. apakah pembahasan lebih lanjut untuk seorang Guitar Prodigy ini kurang? saya hanya dapat mengatakan ini, ketertarikan pada musik yang tinggi dan jumlah latihan keras yang dilakukan akan sebanding dengan penghargaan yang didapat. tubuhnya yang kecil tidak menjadikannya lemah. tetapi sangat kuat pada apa yang ia gemar lakukan.




1. 소녀시대  (Girls' Generation)



saya merasa aneh untuk membicarakan hal ini, namun pada dasarnya saya memang menyukai Girl Group / Girlband yang satu ini. dulu saya bisa dibilang hater dari boyband / girlband, dangdut, musik melayu, band-band mainstream Indonesia, dan semacamnya. tetapi kemudian pada kelas X atau XI SMA, saya berjanji akan bertoleransi kepada semua jenis musik. dan hal itu benar saya tepati. memang pada masa itu belum langsung terjun dan mendengarkan musik tersebut, namun paling tidak saya tidak pernah mengejeknya lagi. seiring dengan janji tersebut, respek saya terhadap musik pun menjadi semakin tinggi. bahwa setiap lagu mempunyai artinya masing-masing. betapa mereka memberikan ketenangan kepada jutaan orang. saya tergolong naif jika hanya menilai dari packagingnya saja.
dan pada suatu ketika di akhir bangku kelas XII, dua dari teman saya memperkenalkan girl group yang satu ini. Girls' Generation, SNSD, So Nyuh Shi Dae. sebenarnya saya sudah mengetahui girl group ini dari kelas IX SMP, namun waktu itu respek saya terhadap hal macam ini masih kurang. pada awalnya saya hanya bermaksud untuk menghafalkan nama masing-masing personilnya melalui video klip yang ditunjukan oleh teman saya. karena pada waktu itu saya menganggap bahwa hal tersebut adalah challenge yang sangat menantang. wajah mereka sama semua haha. tetapi, seiring saya menghafalkan wajah dan nama mereka, lama-kelamaan saya mendengarkan lagunya, lalu variety shows, lalu album. sampai pada akhirnya respek saya terhadap girlgroup ini menjadi sangat tinggi. jumlah latihan bertahun-tahun yang mereka habiskan patut dihargai sepuluh jempol. pengabdiannya terhadap entertainment saya saluti sepenuh hati. dan meskipun begitu, karakter masing-masing personil tidak pernah hilang. dimana salah satunya adalah lugu dan yang lainnya jahil. dimana salah satu bersuara kuat dan yang lainnya pandai sekali menari.




"Just remember that your practice will not betray you, believe in the effort that you have put and believe that you'll be able to do till the end!"
- Stephanie Hwang